Dipermalukan Australia, SBY Tumpahkan ‘Curahan Hatinya’ di Twitter
Susilo Bambang Yudhoyono bereaksi keras terhadap kabar penyadapan yang diduga dilakukan oleh intelijen Australia. Melalui akun Twitter @SBYudhoyono, SBY mengungkapkan perasaan kesal, merasa diremehkan, serta menginstruksikan tindakan tegas pada jajaran menterinya.
Celotehan pertama SBY diunggah pada 19 November 2013, pukul 00.04. Dalam twit pertama, SBY mengatakan Indonesia sudah melayangkan protes keras atas penyadapan oleh Australia.
"Sejak ada informasi penyadapan AS & Australia terhadap banyak negara, termasuk Indonesia, kita sudah protes keras," kata dia sembari mencantumkan identitas *SBY*.
Selanjutnya, SBY memerintahkan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa untuk melakukan diplomasi yang efektif sambil meminta penjelasan dari Australia. SBY pun memerintahkan Marty untuk memanggil pulang Duta Besar Indonesia di Australia, Nadjib Riphat Kesoema.
"Indonesia juga minta Australia berikan jawaban yg resmi & bisa dipahami masyarakat luas atas penyadapan terhadap Indonesia," demikian petikan twit SBY.
Pada dinihari tersebut, SBY mengunggah tujuh celotehan tentang penyadapan hingga pukul 12.14, atau dalam waktu 10 menit. Pagi harinya, pukul 09.09, SBY kembali mengungkapkan pernyataan yang sama, tetapi dalam bahasa Inggris.
Berikut petikan celoteh SBY yang diunggah di Twitter pada Selasa dinihari.
- Sejak ada informasi penyadapan AS & Australia terhadap banyak negara, termasuk Indonesia, kita sudah protes keras. *SBY*
- Menlu & jajaran pemerintah juga lakukan langkah diplomasi yang efektif, sambil meminta penjelasan & klarifikasi dari AS & Australia. *SBY*
- Hari ini, saya instruksikan Menlu Marty Natalegawa utk memanggil ke Jakarta Dubes RI utk Australia. Ini langkah diplomasi yg tegas. *SBY*
- Indonesia juga minta Australia berikan jawaban yg resmi & bisa dipahami masyarakat luas atas penyadapan terhadap Indonesia. *SBY*
- Tindakan AS & Australia sangat mencederai kemitraan strategis dgn Indonesia, sesama negara demokrasi. *SBY*
- Saya juga menyayangkan pernyataan PM Australia yang menganggap remeh penyadapan terhadap Indonesia, tanpa rasa bersalah. *SBY*
- Kita juga akan meninjau kembali sejumlah agenda kerjasama bilateral, akibat perlakuan Australia yang menyakitkan itu. *SBY*
(*tmpo)
Komentar
Posting Komentar