4 Bentrok TNI dan Polri Gara-gara Hal Sepele











Anggota TNI dan Polri lagi-lagi bentrok. Kejadian itu terjadi berulang-ulang sejak dua instansi itu berpisah dari satu instansi yang sama yaitu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).





Berdasarkan catatan, konflik sering terjadi karena hal sepele. Apa saja keributan antara personel TNI dan Polri gara-gara salah paham. Berikut 4 diantaranya:





1. Gara-gara Rokok












Beberapa anggota Polri dan TNI berkelahi di tempat karaoke Venus, Depok Town Square atau Detos, Depok, Jawa Barat, Jumat (18/10/2013) malam. Penyebabnya karena salah paham. Berawal dari saling minta rokok.




"Entah siapa mulai duluan di situlah salah pahamnya," ujar Pangdam Jaya Mayjen E. Hudawi Lubis di Jakarta, Sabtu (19/10/2013) sore.





Bripda Sugandi mengalami luka tusuk di bagian perut sebelah kiri dan dirujuk ke RS Polri Sukamto, Kramat Jati, karena luka serius. Bripda William anggota Brimob luka jari tangan kiri akibat terkena benda tajam dirawat di RS Tugu Ibu, Depok," jelasnya.





Serda Cholil, anggota Denhub Divisi 1 Kostrad Ciluer, mengalami luka di bagian kepala dan wajah. Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto karena luka cukup serius. Polda Metro Jaya melibatkan Denpom Cijantung, Jakarta Timur, dalam penanganan kasus ini





2. Gara-gara di tilang








Headline




Anggota TNI Angkatan Darat terlibat bentrokan dengan anggota Polri di Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (19/11/2013) siang. Akibatnya sebuah pos polisi yang berada di depan Mega Mall Karawang dan beberapa unit kendaraan rusak.





"Penyebabnya ada kesalah pahaman, karena ada perkataan, lirikan, suara keras," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Martinus Sitompul, Selasa (19/11/2013).





Saat ini Polda Jawa Barat masih mengumpulkan informasi terkait penyebab pasti serta jumlah korban akibat bentrokan tersebut.





Berdasarkan informasi yang dihimpun, bentrokan berawal saat seorang anggota TNI yang tengah membonceng istrinya ditilang oleh seorang angota Polantas, di depan Mega Mall Karawang.





Diduga saat itulah anggota Polantas dan anggota TNI terlibat perdebatan hingga kata-kata kasar keluar. Merasa tidak terima, anggota TNI yang ditilang kemudian melaporkan kejadian itu ke rekan-rekannya dari Batalion 305, dan kemudian menyerbu pos polisi tersebut, sekitar pukul 12.00 WIB.





3. Gara-gara perempuan








Headline




Oknum TNI dan Polri terlibat bentrok di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan, Kamis (2/12/2010) siang. Bentrokan dipicu oleh seorang wanita.





Perseteruan antara anggota Polri dari Samapta Pagaralam Briptu Rian Iqbal, dengan anggota TNI dari Satuan Yon 456 Wing 1 Paskhas TNI AU Kalimantan Barat, terjadi sejak Selasa (30/11/2010), yang kemudian berlanjut hingga Rabu (1/12/2010).





"Permasalahnnya, pacar Rian berjalan dengan anggota TNI tersebut," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Iskandar Hasan, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (1/12/2010).





Keduanya terlibat percekcokan mulut. Kemudian perseteruan terus berlanjut dengan saling berkirim SMS (pesan singkat) yang isinya mengajak berkelahi.





Tidak puas ribut di handphone, keduanya lalu sepakat beradu fisik. Mereka sepakat untuk bekelahi Rabu siang. "Pratu Diki mengalami luka lecet pada bagian kepala belakang, karena dipukul helm oleh Rian. Saat itu keluarga Pratu Diki membantu sehingga Briptu Rian melarikan diri."





Anggota TNI Pratu Diki yang bertugas di Kalimantan Barat, diketahui tengah cuti dari tugasnya dan berkunjung ke Pagaralam, Sumatra Selatan. Di kota ini Diki menemui seorang wanita yang ternyata diakui sebagai kekasih anggota Polri Briptu Rian.





4. Gara-gara botol












Bentrok antara personel TNI Kostrad dan Brimob Polda Gorontalo terjadi pada akhir April 2012.





Berdasarkan keterangan dari Polri, insiden antara anggota Brimob dan Kostrad di gorontalo akhir pekan lalu, berawal saat anggota Brimob yang sedang patroli melintas di depan kantor PU Limboto.





Mereka dilempari botol dan batu oleh sekelompok orang. Akibatnya ada dua orang anggota Brimob yaitu Briptu Sarifudin dan Briptu Asrul terluka di bagian kepala.





Personel Brimob kembali ke TKP. Di sini mereka menangkap 2 anggota Kostrad dan menembakkan peluru dan mengenai 4 prajurit Kostrad. Penembakan dilakukan karena prajurit Kostrad berusaha menabrak personel Brimob dengan motor.





Penembakan itu membuat 4 prajurit terluka, 1 di antaranya kritis. Pada Kamis (26/4/2012), Prada Firman Baso, prajurit yang kritis tersebut, meninggal dunia di RS Gorontalo. Demikian dinukil inilahcom.






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali