Astagfirullah! Masjid di Cirebon Ini Dijual Rp.13 Miliar, Disulap jadi Dialer Mobil
Masjid Teja Suar yang dijual sang pemiliknya seharga Rp 13 Miliar |
Sebuah masjid di kawasan Tuparev, Kabupaten Cirebon, Teja Suar, yang telah berdiri sejak 1976 dijual. Hal itu mengundang keprihatinan dan ditentang keras umat Islam di Cirebon.
Dijualnya Masjid Besar Teja Suar ke pihak ketiga direncanakan akan disulap menjadi dealer mobil membuat gempar masyarakat, Cirebon, Jawa Barat.
Masjid Teja Suar yang berlokasi di Jalan Tuparev Kabupaten Cirebon diam-diam dijual oleh pemiliknya, Saelan kepada seorang pengusaha. Menurut informasi, masjid itu dijual Saelan seharga Rp 13 miliar.
Letak masjid yang berada di kawasan strategis dan pusat bisnis Kabupaten Cirebon dengan lahan cukup luas diprediksi telah membuat harga jual masjid tersebut tinggi.
Sampai saat ini, Saelan memang belum mewakafkan mesjid dengan arsitektur unik tersebut, sehingga secara hukum kepemilikan masih ada di tangan pemilik.
Mengetahui masjid dijual, jamaah pun kemudian berupaya membeli kembali. Namun pengusaha meminta harga Rp 15 miliar.
Ketua Pimpinan Wilayah Nadhatul Ulama (PWNU) Jabar, DR. Eman Suryaman mengaku sangat terkejut dan kecewa mendengar kabar dijualnya Masjid Teja Suar kepada seorang pengusaha untuk dijadikan tempat usaha.
“Awalnya saya kira kabar itu tidak benar. Namun setelah saya tanya kepada salah satu aktifis masjid, beliau membenarkan terkait penjualan masjid Teja Suar dan nilainya Rp 13 Miliar. Saya sangat terkejut dan kecewa dengan adanya kabar tersebut apalagi kabar tersebut ternyata benar,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (21/11/2013).
Di luar itu, dia mengingatkan, saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan masjid umat Islam tersebut. Dia menyebut, penjualan masjid, sekalipun milik pribadi, merupakan hal yang menyakitkan.
Padahal masjid tersebut, lanjut dia, merupakan masjid bersejarah dan sudah berdiri puluhan tahun. Bahkan peresmiannya pun dilakukan tokoh Islam, Buya Hamka. Namun begitu, dia mengaku, hingga kini belum mengetahui pasti status masjid tersebut, apakah dalam proses penjualan atau sudah dijual.
Dia mengatakan sejauh ini telah mengonfirmasi (tabayyun) informasi tersebut kepada mantan Wakil Wali Kota Cirebon yang juga pernah menjadi pengurus masjid tersebut, Agus Alwafier. Menurut dia, Agus sendiri menyatakan baru mengetahui masjid itu sudah terjual.
Pihaknya sendiri menyerukan kepada umat Islam untuk membeli kembali masjid milik pribadi tersebut.
"Saya dengar informasi itu baru hari ini, ternyata masjid itu sudah dijual dan saya terkejut karena tak menyangka tempat ibadah kok dijual," tuturnya, di Cirebon, Kamis (21/11/2013).
Eman pun mengaku sangat prihatin dengan kabar tersebut. Apalagi, dia mendengar kabar pengusaha yang membeli masjid Teja Suar akan mengalihfungsikan masjid itu menjadi tempat usaha Dialer Mobil.
Saat ini, lanjut Eman, sejumlah pihak sedang berupaya menegosiasi pengusaha yang membeli masjid tersebut. Dia pun berjanji akan berupaya keras agar masjid itu bisa kembali kepada umat.
Ia mengimbau umat Islam, terutama pengusaha Muslim, menggalang dana untuk membeli masjid tersebut, sehingga kembali ke pangguan umat Islam.
Ia pun berharap, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan membantu perjuangan umat Islam mengambil alih masjid itu kembali.
"Masjid itu bersifat sakral. Kalau berubah fungsi, kami pasti sakit hati," tegas Eman.
Eman bahkan akan melaporkan penjualan masjid tersebut kepada Menteri Agama, Suryadharma Ali. Ia berharap, pemerintah pusat dapat mengambil alih masjid itu kembali untuk umat.
Komentar
Posting Komentar