Australia & Singapura Sudah 43 Tahun Menyadap Indonesia







Dugaan penyadapan yang dilakukan Singapura dan Australia terhadap kabel telekomunikasi bawah laut, dikhawatirkan dapat membuka kasus penyadapan yang lebih luas. Hal ini bisa dimaklumi mengingat intelijen kedua negara sudah bekerja sama sejak lama.





Profesor ahli intelijen Australia dari Australian National University, Des Ball menggambarkan kemampuan intelijen dari Singapura dan ini terkait dengan Australia.





"Kemampuan intelijen Singapura mungkin yang terbaik di Asia Tenggara. Mereka pertama kali yang mengembangkan kerja sama dengan Australia pada pertengahan 1970-an dan mendorong Singapura sebagai penghubung telekomunikasi regional," ujar Profesor Ball, seperti dikutip the Sidney Morning Herald, Senin (25/11/2013).





"Indonesia dan Malaysia terus menjadi target dari kerja sama intelijen Australia dan Singapura sejak 1970-an. Sebagian besar jalur internet dan komunikasi Indonesia melintasi Singapura," keterangan dokumen rahasia National Security Agency (NSA) yang dibocorkan oleh Edward Snowden.





Peta penyadapan yang dikeluarkan oleh NSA turut memperlihatkan Korea Selatan (Korsel) yang memiliki jalur penting penyadapan. Jalur di Pusan itu, memiliki akses komunikasi eksternal ke China, Hong Kong, dan Taiwan.





Dinas intelijen Korsel turut dikenal sebagai kolaborator dengan dinas intelijen AS termasuk NSA, serta intelijen Australia. The Australian Security Intelligence Organisation (ASIO) baru-baru ini telibat masalah hukum untuk mencegah publikasi detail spionase Korsel di Australia.










Direktur Jenderal ASIO David Irvine sempat mengaku pada pengadilan Australia dan Korsel bahwa kedua belah pihak sudah bekerja sama selama 30 tahun. Menurutnya setiap publikasi terhadap operasi intelijen NIS akan merusak ketahanan nasional Australia.





Selain itu, peta penyadapan NSA turut membahas kerja sama intelijen Australia dan Selandia Baru dalam kerangka "Five Eyes". 





Disebutkan, the Defence Signals Directorate (DSD) -yang kini berubah nama menjadi Australia Signals Directorate (ASD)-, memiliki fasilitas satelit spionase di Kojarena dengan sandi "STELLAR". Sementara fasilitas Selandia Baru di Waihopai dibangun dengan kode "IRONSAND".





Sementara fasilitas DSD lainnya berada di Teluk Sholad dekat wilayah Darwin yang tidak teridentifikasi. Namun ketiga fasilitas ini didaftar oleh NSA sebagai satelit asing yang bertugas untuk mengumpulkan informasi.





Cakupan satelit komunikasi di sekitar Asia dan Timur Tengah turut didukung oleh fasilitas NSA di pangkalan udara AS di Misawa, Jepang serta fungsi diplomatik di Thailand dan India serta di markas British Government Communications Headquarters (HGCQ) di wilayah Oman serta Nairobi, Kenya.





Setelah terkuaknya penyadapan Australia terhadap Presiden SBY oleh Australia, dikhawatirkan masih banyak lagi penyadapan yang terbongkar lewat dokumen NSA yang dibocorkan oleh Edward Snowden. Australia hingga kini masih belum memberikan keterangan mengenai penyadapan ini. (*/okz)
























Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali