Usai Haji, Mina Berubah Warna-Warni
Kota seribu tenda, Mina tiba-tiba diselimuti aneka warna, Rabu (16/10). Usai menyelesaikan ibadah haji, ribuan jamaah mengenakan pakaian tradisional mereka yang berwarna terang dan mencolok.
Jamaah yang mengenakan pakaian tradisional ini terutama berasal dari Afrika, Indonesia dan Pakistan. Kegembiraan terpancar jelas begitu jamaah menyelesaikan ritual wajib melempar jumrah. Jamaah akan kembali melempat jumrah, Kamis sebelum meninggalkan Mina.
Tidak tampak kelelahan atau stres di wajah jamaah. Mereka berjalan kaki menuju kompleks untuk melempar jumrah dengan senyum. Wajah mereka tampak cerah.
Banyak di antara mereka yang menyempatkan waktu berfoto dan menelepon kerabat mereka di rumah saat Hari Raya Idul Adha. Beberapa juga tampak berbagi kegembiraan dengan sesama jamaah. Para petugas haji yang berseragam juga merayakan kegembiraan dan mengucapkan selamat kepada para jamaah.
"Kami sangat senang sampai tidak mampu berkata-kata. Saya tidak percaya akhirnya bisa melakukan ritual ini. Tampak menakutkan pada awalnya, tapi cukup mudah saat pelaksanaannya. Ini berkat pengaturan yang menakjubkan," ujar salah satu jamaah dari Alexandria, Mesir Nabila Hasan, seperti dilansir Arab News, Kamis (17/10).
Petugas keamanan tetap waspada di sepanjang trotoar pejalan kaki dan tidak mengizinkan siapa pun masuk ke barisan jamaah. Rumah sakit banyak menangani jamaah haji yang terbakar sinar matahari dan kelelahan karena terus berjalan kaki.
Kereta haji yang sekarang menjadi moda transportasi pilihan tahun ini terus mengangkut jamaah haji dari ujung kota menuju kompleks pelemparan jumrah. Banyak orang menggambarkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini paling sukses dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kepala Komando dan Pusat Kontrol untuk Keamanan Haji Mayjen Abdullah Al-Zahrani mengatakan, kesuksesan ini didasarkan pada dua faktor. Yaitu, berkurangnya jumlah jamaah dan implementasi rencana keamanan yang benar.
"Kami memasang dan bereksperimen dengan kamera yang sangat canggih untuk pertama kalinya tahun ini dan ini telah terbukti berhasil," ujarnya.
Pusat tersebut memsang lebih dari lima ribu kamera untuk memantau semua tempat-tempat suci. Termasuk 1.200 di Masjidil Haram. Pusat komando di Mina memiliki banyak layar televisi untuk menerima video langsung selama 24 jam di tempat-tempat suci.
Didukung oleh tiga helikopter, pusat komando dapat dengan cepat menemukan wilayah yang bermasalah dan menginformasikannya ke badan-badan keamanan. (*/ArabNews/ROL)
Komentar
Posting Komentar