Mesir Kembali Membara, 51 Tewas Dibunuh Militer di Mesir
Sedikitnya 51 orang tewas dan 270 orang lagi cedera dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pendukung Ikhwanul Muslimin di Mesir pada Minggu (6/10) saat peringatan perang 6 Oktober melawan Israel, demikian menurut kantor berita resmi Mesir, MENA.
"Satu orang tewas di Gubernuran Menya dan tiga orang lagi tewas di Gubernuran Beni Sweif, sementara kebanyakan orang tewas di Kairo dan Giza," kata Khaled Al-Khateeb, Kepala Instalasi Gawat Darurat Pusat, kepada MENA.
Korban jiwa akibat bentrokan Minggu adalah yang terbanyak dalam bentrok antara pemrotes pendukung Ikhwanul Muslimin dan polisi sejak penindasan terhadap pendukung Moursi pada 14 Agustus, ketika lebih dari 850 orang tewas.
Pasukan keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan pendukung Ikhwanul Muslimin yang berusaha menyerbu Bundaran At-Tahrir dalam upaya melawan ribuan orang pro-militer yang berkumpul di sana untuk merayakan peristiwa tersebut, kata MENA.
Bundaran At-Tahrir, pusat kerusuhan bersejarah tahun 2011 yang menyebabkan Presiden Hosni Mubarak terguling, ditutup dengan tank dan kawat berduri untuk mencegah pendukung mantan presiden Mohamed Moursi memasukinya.
Semua pintu masuk ke bundaran itu dihalangi kecuali dari Abdel Moniem Reyadh, yang dibuka buat orang yang datang untuk merayakan peristiwa tersebut di bawah pengamanan ketat, demikian laporan kantor berita Xinhua.
Banyak orang harus menunggu dalam barisan panjang untuk menjalani pemeriksaan keamanan sebelum memasuki bundaran itu.
Di dalam bundaran, orang mengibarkan bendera nasional, sementara pesawat militer melintas di atasnya.
Media resmi dan beberapa jaringan swasta mengudarakan lagu nasional sepanjang waktu dan film dokumenter mengenai perang tersebut, yang menampilkan kegagahan militer.
Mereka meneriakkan slogan yang memuji militer, dan mengangkat gambar Menteri Pertahanan Abdel Fattah As-Sisi --yang memimpin penggulingan Moursi pada Juli-- serta gambar mendiang presiden Anwar Sadat, yang memimpin militer Mesir dalam perang 6 Oktober.
Sementara Menteri Pertahanan, Presiden sementara Mesir Adli Mansour dan Perdana Menteri Jordania Abdullah Nsur menyaksikan pertunjukan kembang api di stadion militer.
Bentrokan juga terjadi di Jalan Ramses di Kairo; pasukan keamanan dan warga di daerah itu di satu pihak dan pendukung Ikhwanul Muslimin di pihak lain. Bentrokan itu menghentikan arus lalu lintas dan mengakibatkan kepanikan. (*/antara)
Komentar
Posting Komentar