Asrama Aceh di Yogya Disegel Paksa Ormas Keturunan TNI/POLRI





News.detik





Sekelompok orang berseragam banser Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polisi Indonesia (FKPPI) mendatangi Asrama Mahasiswa Aceh, di Jalan Poncowinatan Nomor 6 Yogyakarta dan langsung menggembok pintu gerbang asrama, Minggu (13/10/2013) pagi. 





Tindakan spontan itu menyebabkan puluhan mahasiswa Aceh yang studi S1 dan S2 di "Kota Pelajar" itu langsung bersiap siaga. 





Ramzi Murziqin, Ketua Himpunan Mahasiswa Pascasarjana Aceh-Yogya, Minggu siang mengatakan, massa ormas yang datang itu selain menggembok gerbang asrama, juga memasang spanduk di pagar asrama.





Di antara kader ormas itu ada juga yang berkata rasis, "Ini tanah Yogya, ke luar kalian dari wilayah kami,"  teriak ormas seperti ditirukan Ramzi.





Diperlakukan seperti itu, kata Ramzi, para mahasiswa Aceh di asrama tersebut maupun dari asrama lain spontan berkumpul di asrama J alan Poncowinatan. Merasa aksesnya masuk asrama dihalangi, mereka pun melepas paksa gembok di pintu gerbang asrama. Kedua spanduk yang terpasang juga dicopoti. 





"Setelah itu semua kami masuk ke asrama dan melakukan penjagaan ketat," kata Ramzi.





Baik Ramzi maupun Wakil Ketua Asrama Mahasiswa Aceh Jalan Poncowinatan Yogya, Irsan Adrianda, mengaku terkejut atas aksi massa yang mengenakan seragam banser FKPPI itu, karena sebelumnya tak ada tanda-tanda atau peringatan akan "diserang" seperti itu.





Menurut Ramzi, status lahan yang ditempati mahasiswa Aceh itu adalah milik Pemerintah Aceh sejak 1963. Makanya ia heran dan terkejut ketika tiba-tiba ada pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan dan meminta semua mahasiswa asal Aceh untuk segera mengosongkannya.





"Kami diteror suruh pergi oleh sekelompok orang berseragam ormas. Kami di sini sudah sejak tahun 1963 dan status tanah ini masih punya Pemerintah Aceh," kata Ramzi.





Menurutnya, asrama mahasiswa Aceh di Jl Poncowinatan Yogya ini hanya ditempati 10 mahasiswa. Sedangkan jumlah seluruhnya 12 asrama. Karena asrama itu disegel oleh massa FKPPI setempat, mahasiswa Aceh lainnya pun berdatangan sebagai bentuk solidaritas.





Ramzi mengatakan, "Jika ancaman masih berlanjut, kami akan melakukan penjagaan siang dan malam." Sebelumnya, sekelompok ormas mengancam agar spanduk yang dipasang tidak dilepas. 





"Hoi, jangan dilepas," kata Ramzi menirukan teriakan seseorang yang berbaju banser FKPPI.





Ketua FKPPI setempat menjumpai Taufik dan mengatakan tak tahu-menahu atas perbuatan anak-anak muda yang mengatasnamakan forum yang dipimpinnya. 





Ia menduga, atribut FKPPI dalam bentuk seragam dan topi dibawa oleh sejumlah anggotanya dan ia tak bertanggung jawab atas tindakan itu, karena bukan mengatasnamakan FKPPI setempat. Lelaki itu juga minta maaf kepada Ramzi, karena ulah anggotanya telah membuat tak nyaman mahasiswa-mahasiswa Aceh yang sedang menuntut ilmu di Kota Gudeg itu. (*/detik/tribun)




















Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali