Ini Dia ‘Godfather’ Pentolan Demonstran Thailand






Suthep Thaugsuban si kakek ‘godfahter’ dari Selatan itu ikut turun dalam demo-demo jalanan di kota Bangkok. Pria berusia 64 tahun ini menggoyang pemerintahan Yingluck Shinawatra dengan sasaran jelas: menyapu bersih klan Shinawatra dalam perpolitikan Thailand.





Bulan lalu, Suthep nekat keluar sebagai anggota parlemen. Ia bersama delapan orang kubu oposisi Partai Demokrat untuk menggembala demonstran hingga meluruk kompleks pemerintahan di Nonburi, Bangkok. Inilah demonstrasi terbesar setelah krisis politik mendera Thailand pada 2010 lalu.





Suthep menganggap demo ini sebagai kemenangan. Tetapi ia ingin demo-demo lainnya terus berlanjut, tak puas hanya dengan pengumuman Yingluck membubarkan parlemen dan berencana menggelar pemilihan umum pada 2 Februari 2014, meskipun Raja Bhumibol Adulyadej pun merestui pembubaran parlemen.





“Mereka selalu berusaha kembali menghisap darah rakyat, mencuri milik rakyat, tak menghormati konstitusi dan menjadikan kita sebagai budaknya,” katanya ketika berpidato di hadapan para pendukungnya, tulis The Nation, koran Bangkok.





Ia ingin membentuk “dewan rakyat” yang terdiri dari perwakilan warga negara yang menghendaki reformasi Thailand. Ia tak menjelaskan bagaimana cara merekrut atau memilih anggota “dewan rakyat”. Namun yang jelas mereka tak muncul dalam pemilihan umum karena diberangus rezim Thaksin Shinawatra.





Suthep ibarat seorang godfather yang kuat mencengkeram kuku Partai Demokrat di Thailand selatan. Ia menjelmakan diri menjadi peselancar Partai Demokrat dalam gelombang politik Thailand menantang Partai Phue Thai yang mengusung Yingluck Shinawatra.





Setelah berhasil mendongkel rancangan undang-undang yang akan memberi ampunan bagi bekas PM Thaksin Shinawatra pada Oktober 2014, Suthep kembali menjadi perhatian rakyat karena ingin menjungkalkan Yingluck dari kursi perdana menteri.





Siapa sebenarnya Suthep yang sok jago ini?





Bekas raja udang dan crude palm oil (CPO) dari Thailand selatan ini masuk menjadi anggota parlemen pada 1979. Ia mengundurkan diri pada 1995, setelah dituduh membagi-bagi tanah yang semestinya untuk kaum papa tetapi diberikan kepada para kaya.





Pada 2008, masa pemerintahan PM Abhisit Vejjajiwa, Suthep menjabat sebagai deputi PM. Pada 2010, Abhisit dan Suthep memerintahkan tentara membubarkan demonstran dengan kekerasan. Diyakini sebanyak 90 orang tewas dalam demo-demo jalanan ketika itu. Kedua pemimpin ini didakwa melakukan pembunuhan oleh kejaksaan.





Thailand belum bisa pulih sepenuhnya dari trauma krisis politik 2010 yang memakan korban jiwa. Ia memerintahkan para demonstran merekam gambar-gambar polisi yang menghalau demonstran dengan kekerasan ketika mau merangsek ke Wisma Pemerintah.





“Beliau sangat menentukan dan sangat taat asa terhadap apa yang beliau kerjakan,” ujar anak tiri Suthep Akanat Promphan, 27 tahun, yang lulusan Universitas Oxford dan kini sudah mengundurkan diri sebagai anggota parlemen Thailand bulan lalu.





Tapi banyak orang yang yakin, Suthep tak bakal diterima sebagai perdana menteri yang mungkin menggantikan Yingluck jika usai pemilu digelar, ujar Kang Yuenyong, analis politik Thailand yang berada di Siam Intelligence Unit, sebuah think-thank unit swasta.





"Suthep diyakini bakal memanfaatkan kekuasaannya yang bisa menggerayangi sistem yang diciptakannya,” ujar seorang pejabat penting di Thailand. (*/ini)






















Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali