ABG Mabuk Serang Markas WH Langsa, Petugas Dianiaya
(kiri) Sejumlah pemuda mabuk diperiksa petugas kepolisian. (kanan) seorang petugas WH terluka | Zubir/Serambi |
Markas Wilayatul Hisbah (WH) di kantor Dinas Syariat Islam Kota Langsa diserang komplotan ABG mabuk. Seorang petugas WH terluka dan dua sepeda motor dirusak.
Informasi yang dihimpun, penyerangan berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB, Rabu (3/12/2013). Sekelompok ABG bersepeda motor dan bersenjata tajam menyerang 3 petugas WH minum kopi di depan kantor Dinas Syariat Islam, Jalan Cut Nyak Dien.
Dua petugas WH lolos dari serangan, sedangkan seorang lainnya bernama Ibnu Kasir dianiaya.
Insiden itu dipicu penggerebekan kumpulan anak muda yang sedang mabuk-mabukan di bekas café sekitar Jalan A Yani Langsa, persisnya di samping eks Kantor Bappeda Aceh Timur. Penggerebekan itu dilakukan petugas WH regu IV dipimpin Komandan Regu (Danru) Suryatman sekitar pukul 00.00 WIB.
"Ada sekitar 50 pemuda dan ABG yang menyerang anggota WH. Saat menyerang, mereka sedang mabuk," kata Kadis Syariat Islam Kota Langsa, Ibrahim Latif.
Dalam penyerangan, jumlah petugas WH dan massa tidak seimbang. Apalagi massa menggunakan senjata tajam. Dua pemuda yang sebelumnya ditahan WH, dibebaskan. Usai kejadian, personel Resmob Polres Langsa dan TNI tiba di lokasi.
Dalam aksinya, komplotan pemuda tersebut juga merusak dua sepmor milik petugas WH yang diparkir di depan Kantor DSI. Selain sepeda motor, mereka juga mengobrak-abrik mobiler kantor seperti meja dan kursi.
Bahkan, dua peronel TNI yang mengetahui insiden ini sempat berusaha menenangkan amukan penyerang, namun tak bisa juga berbuat banyak.
"Seorang petugas WH terluka dianiaya. Dua unit sepeda motor dan inventaris kantor ikut rusak. Tujuh pelaku sudah diamankan polisi dan TNI," ujar Ibrahim.
Ibrahim mengecam aksi yang dilakukan pemuda tersebut dan sudah menginjak garis penegakan syariat Islam di Aceh, khususya di Langsa.
Pelaku Pemuda ‘Mabuk’ Aceh Tamiang
Usman Abdullah, walikota Langsa tampak geram saat menanggapi insiden penyerangan Markas WH oleh sekomplotan pemuda yang terjadi Selasa (3/12) dini hari.
“Penyerangan Markas WH oleh sekelompok pemuda ini merupakan pelecehan, pelanggaran, dan merongrong wibawa institusi negara. Tak ada ampun bagi pelakunya,” tegas Usman Abdullah, dikutip Serambi.
Ini menunjukkan, ujar Abdullah, bahwa moral dan akhlak pemuda sudah merosot jauh dari yang diharapkan.
“Mereka wajib mendapat ganjaran hukuman yang setimpal sesuai perundang-undangan yang berlaku di Indonesia,” tandasnya.
Yang sangat disesalkan, tambah Wali Kota Usman Abdullah, ternyata yang membuat keonaran adalah orang luar kota Langsa. Ini dibuktikan, dari tujuh orang yang diamankan oleh aparat berwajib, enam di antaranya merupakan warga luar Langsa, yakni Aceh Tamiang.
“Insiden ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Saya percaya warga Langsa terus mendukung penegakan syariat Islam di kota ini,” papar Usman. “Jangan pernah gentar dalam menegakkan syariat Islam.”
(*/dtk/srmb)
Komentar
Posting Komentar