Pidato Heroik Komandan al-Qassam, Sebut Israel pasukan Abrahah masa kini
Panglima Jenderal Muhammad Al-Daif, komandan sayap militer Hamas Brigade Izzuddin Al-Qassam berpidato tentang perang melawan Israel.
Dalam pidatonya tertaggal 30 Juli 2014, Daif menyamakan rezim Israel sebagai rezim Abrahah yang menginvasi Mekah di zaman Nabi Muhammad.
Berikut pidato lengkap Muhammad Al-Daif, Kamis (31/7/2014) dari laman middleeastmonitor.
Dengan nama Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Perdamaian dan doa ada di atas imam mujahidin kami, Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, serta orang-orang yang mengikuti jalan mereka sampai hari kiamat.
(Mengutip Quran) ”Dan perangilah mereka, dan Allah akan menghukum mereka dengan tangan Anda, menutupi mereka dengan malu, membantu Anda (untuk kemenangan) atas mereka…”.
Ya Allah, ini adalah bantuan-Mu, bahwa kita bertindak, bahwa kita bermanuver. Dengan bantuan-Mu kita berjuang; dan kita tidak memiliki kekuasaan atau kekuatan tanpa-Mu.
Abrahah zaman ini (Israel) telah melakukan pelanggaran terhadap umat kami dan orang-orang kami di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza menggunakan mesin perang paling mematikan.
Musuh telah mengepung, rakyat kelaparan, meneror orang tak bersalah, anak-anak, perempuan dan orang tua dibunuh, dan rumah-rumah mereka dihancurkan.
Mereka melakukan serangan terbesar dalam sejarah.
Musuh berusaha untuk meyakinkan rakyatnya bahwa menyerang Gaza dan menghancurkan terowongan, serta peluncur roket untuk menipu mereka dengan kemenangan palsu. Akibatnya, musuh telah terperangkap, dan pasukan mereka seakan digiring sampai mati.
Ketika mereka mempertimbangkan keadaan yang disebut operasi darat, kami berjanji akan membuat mereka merasa lebih buruk. Dan dengan ini kami menegaskan sebagai berikut:
1. Keseimbangan kekuatan di medan perang telah berubah. Hari ini, Anda (militan al-Qassam) berjuang dengan tentara yang rela gugur.
2. Pesawat tempur, artileri dan kapal militer (Israel) telah gagal untuk mencapai (target), dan tidak akan tercapai oleh pasukan yang dikalahkan di lapangan. Sekarang musuh menyadari bahwa misi ini jauh lebih keras dan jauh lebih besar dari yang diperkirakan semula. Musuh mengirimkan pasukannya ke neraka.
3. Kami telah memilih untuk menghadapi dan membunuh pasukan bersenjata musuh dan tentara elite (Israel) dan bukan warga sipil mereka. Hal ini terlepas dari kenyataan bahwa musuh telah menumpahkan darah warga sipil, melakukan tindak pembantaian dan meratakan seluruh lingkungan rumah penduduk.
4. Entitas Zionis tidak akan menikmati keamanan sampai orang-orang kami dijamin dan hidup dalam kebebasan dan bermartabat. Tidak akan ada gencatan senjata sampai agresi dihentikan dan pengepungan (Gaza oleh Israel) diangkat. Kami tidak akan menerima kompromi dengan mengorbankan martabat dan kebebasan rakyat kita.
5. Kami menegaskan kesiapan penuh kami untuk saat ini. Kami bekerja dalam sesuai dengan skenario dan rencana yang telah ditetapkan. Kami tidak hanya bereaksi atau bertindak bodoh seperti pemimpin musuh. Kami telah diberikan segala upaya, dan kami yakin bahwa Allah akan memberikan kita dengan kemenangan.
Saudara Anda,
Panglima Jenderal Izzuddin Al-Qassam
Abu Khaled, Muhammad Al-Daif
(*SINDO)
Komentar
Posting Komentar