Di Gaza, Kau hanya Punya 58 Detik untuk Hidup





Langit jernih. Tidak ada awan yang menyembunyikan bunyi dengung pesawat tanpa awak di atas rumahmu. Meski berada ribuan meter di atasmu, kamera pesawat tersebut melihat jelas segala sesuatu.



Kau bertanya-tanya, apakah operator pesawat tanpa awak yang sedang duduk nyaman di ruangan sejuk sedang membuat kontak mata denganmu.



Kau dengar suara gesekan yang samar, lalu kau dengar ledakan keras. Penjajah baru saja ‘mengetuk’ rumahmu.



Cepat! Kamu hanya punya 58 detik untuk bisa keluar hidup-hidup dari rumahmu. Rudal yang baru saja menyerang rumahmu tidak dilengkapi dengan peledak. Ini sengaja.



“Kau telah diperingatkan”, artinya. Tetanggamu seluruhnya melongokkan kepala dari jendela mereka dan berteriak padamu, “Cepat lari keluar rumah!”



Kau hanya punya 40 detik tersisa.



Karena tembakan peringatan telah mengetuk atap rumahmu. Apa manfaat sebuah peringatan yang tujuannya adalah untuk membunuhmu? Ketika kau berlari melewati ruang keluarga, terlihat foto nenekmu yang telah wafat.



Dua puluh dua detik lagi.



Kau berlari mengikuti keluargamu keluar rumah. Tidak banyak waktu tersisa. Tetapi bagimu, ini lebih dari cukup untuk menantang balik. Kau tatap pesawat tanpa awak itu. Sesuatu memberitahumu bahwa pengendaranya menatapmu kembali, lantas berpaling.



Dua belas detik lagi, sebelas, sepuluh…



Ada waktu untuk berlari ke deretan rumah berikutnya.



Detik terus berjalan. Lima, empat, tiga.



Ibumu berhenti berlari dan berputar arah menujumu. Tetapi kau melambaikan tangan. Pergi, Mama, teruslah berlari. Aku akan mengejarmu, kau bilang.



Dua.



Seorang tetanggamu menarik tanganmu dan memasukkanmu ke dalam rumahnya. Dia menyuruhmu berlutut.



Satu.



Tetanggamu menutup telinganya. Kau tidak.



Nol. (*dan semuanya gelap)

___



Lihatlah video:








sumber: sahabatalaqsha
















DISCLAIMER: Komentar yang tampil menjadi tanggungjawab sepenuhnya pengirim, bukan merupakan pendapat atau kebijakan redaksi ATJEHCYBER. Redaksi berhak menghapuskan dan atau menutup akses bagi pengirim komentar yang dianggap tidak etis, berisi fitnah, atau diskriminasi suku, agama, ras dan antargolongan.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali