‘Negara Islam’ Targetkan Roma dan Eropa
ISIS yang telah berubah nama menjadi 'Negara Islam', bercita-cita membawa impiannya ke Eropa dan, akhirnya, ke seluruh dunia.
Abu Bakr al-Baghdadi, yang diangkat sebagai pemimpin Daulah Islamiyah yang membentang di Irak dan Suriah, berjanji akan memimpin pendudukan Eropa dan mengajak kaum muslim untuk migrasi ke “negara”-nya dan untuk berjuang di seluruh dunia di bawah naungannya.
Al-Baghdadi yang bergelar "Khlifah Ibrahim", memiliki gelar PhD dalam studi Kajian Islam ini mengatakan, bahwa selama ini kaum muslim di seluruh dunia telah menjadi sasaran, dibunuh mulai dari Tiongkok (Uighur) hingga Indonesia.
Berbicara sebagai 'Khalifah' pertama sejak runtuhnya Ottoman, ia menyerukan kepada kaum muslimin di seluruh dunia untuk merapatkan barisan untuk menegakkan Darul Islam. Demikianlah yang dilansir Sydney Morning Herald (02/07/2014).
“Bergegaslah, wahai kaum muslim, ke rumahmu. Inilah daulahmu. Suriah bukan hanya untuk orang Suriah dan Irak bukan hanya untuk orang Irak. Negeri ini adalah untuk kaum muslim, semua muslim. Inilah amaran saya kepadamu. Kalau kamu tegar, kamu akan menduduki Roma dan memiliki dunia, insya Allah.”
Pidato itu muncul beberapa jam setelah parlemen Irak gagal menunjuk kepemimpinan baru karena perpecahan dalam tubuh parlemen berdasarkan golongan Syiah, Sunni, dan Kurdi. Irak harus melakukan pemungutan suara untuk memilih presiden, perdana menteri dan ketua parlemen sehubungan dengan pemilu baru-baru ini.
Setelah memiliki gelar “Khalifah”, Baghdadi membujuk “Para hakim dan mereka yang memiliki ketrampilan militer, manajemen, dan layanan masyarakat, dan dokter dan insinyur di segala bidang” menggunakan kemampuannya untuk kemaslahatan. Ia juga menyerukan para pejuang untuk meningkatkan pertempuran selama bulan suci Ramadan.
“Dalam bulan kemenangan ini maupun bulan lainnya, tidak ada yang lebih mulia daripada jihad fisabilillah, jadi pergunakanlah kesempatan ini dan berjalanlah pada jalan para pendahulu kita yang mulia,” katanya.
Pengakuan kekuasaan Baghdadi atas kawasan yang luas itu masih akan ditantang oleh serangan balik dari pemerintah Irak. Banyak kelompok muslim yang 'meragukan' kekhalifahannya.
Namun demikian, pada pakar mencemaskan "kemunculan Baghdadi yang menjadi daya tarik kaum jihadis, bahkan dengan menggunakan media sosial untuk mengumpulkan pengikut di seluruh dunia". Demikian Sydney Morning Herald.
Komentar
Posting Komentar