Wiranto: “Prabowo itu Dipecat dari Militer karena Penculikan”
Ketua Umum Partai Hanura, Jenderal (Purn) TNI Wiranto, mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo mantan Panglima Kostrad saat itu dipecat karena telibat penculikan.
Hal itu disebutkan Wiranto dalam wawancara dengan Pemimpin MNC News, Arya Sinulingga, Wiranto bercerita dari mulai mengapa tak ambil kesempatan untuk jadi presiden saat Soeharto lengser hingga kasus penculikan yang dilakukan Prabowo.
Berikut kutipan wawancara Arya dengan Wiranto dalam acara One on One, MNC News.
Soal demokrasi, dulu ketika presiden Soeharto akan turun, ada sebuah surat yang sama seperti Supersemar. Sepucuk surat untuk mengambil kekuasaan. Kenapa anda tidak mengambil kesempatan itu?
Sebenarnya begini, itu kan intruksi presiden. Kepanjangan dari Tap MPR nomor 5 bahwa presiden dalam keadaan krisis di negeri ini berhak untuk melakukan langkah-langkah khusus. Maka beliau menerbitkan surat perintah itu. Intinya memberikan kekuasaan kepada saya untuk melakukan kebijakan tingkat nasional apapun yang diperlukan dan membantu apa yang saya lakukan. Dan saya sebagai panglima komando operasi keselamatan negara waktu itu.
Artinya apa, dengan surat itu kita memang bisa menggumumkan darurat militer di wilayah internasional, kemudian mendirikan pemerintahaan sementara. Kemudian baru dipercepat seperti yang dilakukan di Thailand. Tetapi waktu itu, pertimbangannya begini. Apa manfaatnya kalau kita lakukan itu?
Setelah kita kaji, maka ternyata manfaatnya kecil. Kita akan mendapatkan reaksi yang luar biasa. Baik internal domestik maupun internasional. Akan memberikan cap Indonesia masuk ke rezim militer. Biasanya rezim militer tidak diterima dalam komunitas internasional. Akan ada suatu embargo ekonomi.
Padahal dalam negeri sendiri saya melanjutkan pemerintahaan yang sedang jatuh dengan sepucuk surat dari presiden yang baru di jatuhkan. Berarti akan ada anggapan bahwa saya melanjutkan pemerintahan yang lama.
Kenapa Prabowo di pecat oleh militer pada waktu itu? Apa latarbelakangnya?
Itu bukan karena permasalahan pasukan. Kelanjutan dari masalah penculikan.
Apa memang terbukti Prabowo melakukan penculikan?
Ya, kalau tidak ada tentunya tidak dipecat.
Kenapa tidak ditangkap atau dipenjara, kalau memang terbukti?
Prosesnya kan ada. Kalau saya jelaskan satu jam tidak cukup. Karena ada satu pemilahan antara misscontrol dari seorang panglima. Satu lagi over reaksi dari suatu perintah. Semua ada prosedurnya. Dewan kehormatan kemudian memeriksa, kemudian memberikan suatu kesimpulan dan memberikan rekomendasi.
Apakah karena mantu dari Soeharto dia tidak dipenjara?
Oh tidak, justru waktu itu Pak Harto sendiri dan Pak Habibie menyerahkan kepada ABRI. Saya juga tidak mengambil keputusan pribadi. Tapi saya terakhir berikan pada Dewan Kehormatan Perwira yang terdiri dari banyak perwira bintang empat dan bintang tiga.
Dengan tindakan itu, sebenarnya seharusnya di penjara atau tidak?
Ya kenyataanya memang Dewan Kehormatan Perwira menyarankan supaya ada pemberhentian dari dinas militer.
Padahal kasusnya sangat berat. Penculikan itu kan menghilangkan orang?
Orangnya kan ada. Dibebaskan semua.
Sejarah ini penting diketahui oleh generasi muda. Ini kenapa kita tanya kepada sumber utamanya, yaitu anda.
Prabowo itu karena masalah penculikan kemudian diberhentikan dari milter. Kemudian anak buahnya yang melaksanakan proses penculikan itu diberikan hukuman sesuai dengan tingkatan keterlibatan mereka. (*okezone)
Komentar
Posting Komentar