FOTO-FOTO: Kisah Bocah 10 tahun Pembuat Senjata Suriah




Diusianya yang ke 10 tahun, Issa sudah menjadi seorang anak yang ahli dalam memperbaiki rudal dan mortir. Konflik di Suriah memaksa ia bergelut bersama ayahnya sebagai pembuat senjata.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Dengan penuh ketelitian ia selalu mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Ayahnya memang telah mengajarinya sejak beberapa tahun yang lalu terutama sejak banyak keluarga di Allepo memilih mengungsi dan tinggal di kamp-kamp pengungsian yang tersebar diberbagai perbatasan negeri.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Disaat anak-anak lainya pergi mengungsi Issa memilih bersimbah keringat diruang yang pengab, ia sibuk membuat rudal-rudal yang akan digunakan oleh para pemberontak.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Issa begitu menikmati harinya, dari sang ayah ia mengetahui beragam ilmu tentang senjata yang mematikan.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Issa paham bila senjata yang ia rakit bersama ayahnya digunakan untuk berperang, namun ia belum terlalu peduli bila sebenarnya apa yang ia buat adalah senjata yang mampu menghancurkan hak hidup seseorang.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Ditangannya mortar dirangkai, tubuhnya yang mungil tenggelam dalam senjata yang mampu membunuh banyak jiwa.







Kisah Issa tentunya berbeda dengan hidup banyak anak didunia, bertahan dikancah perang bersama keluarga adalah pilihan sulit yang harus ia jalani sebagai seorang bocah.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Konflik di Suriah hingga kini telah mengakibatkan aksi pengungsian besar yang didominasi oleh anak-anak. Namun masalah juga terjadi didalam negeri yang terkoyak itu, ratusan anak masih bertahan dalam kecamuk perang yang tak kunjung usai.





Bocah Teknisi Senjata (© REUTERS/Hamid Khatib)


Sehari-hari ia bergaul dengan senjata di bengkel yang dimiliki pasukan pemberontak di Suriah. Bersama ayahnya yang menjadi pendukung pasukan gerilyawan, Issa bekerja rutin dari pagi hingga sore datang. Bila hari Jum'at ia memilih tinggal dirumah dan melangkahkan kakinya ke masjid untuk berdoa.





















Komentar

Postingan populer dari blog ini

FOTO: Begini Foto Hitam-Putih disulap ke Warna Asli

Penulis Kondang Spanyol: “Wajar Bangsa Yahudi Selalu Terusir”

FOTO-FOTO: Anjing Ajaib Ini Bisa Berdiri di Atas Tali