“Kami korbankan darah dan jiwa kami untuk Al-Aqsa!”
Sebanyak 15 orang Palestina yang beribadah cedera dalam bentrokan, Kericuhan dipicu saat tentara Israel menyerbu satu tempat suci umat Muslim setelah Shalat Jumat di Masjid Al-Aqsha di Jerusalem Timur.
Tentara Israel menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha dari Gerbang Al-Magharbe dan melemparkan granat listrik serta tabung gas air mata ke arah jamaah masjid yang sedang beribadah.
Sejumlah orang dari mereka cedera, kata beberapa sumber setempat di Jerusalem Timur kepada Xinhua, Sabtu pagi.
Tidak tinggal diam, jamaah masjid melakukan serangan balasan dengan melemparkan batu sambil berteriak, "Kami korbankan darah dan jiwa kami untuk Al Aqsa."
Imam Masjid Al Aqsa, Mohamed Hussain, mengutuk serangan Israel tersebut.
"Sudah jelas ini adalah tindak kekerasan yang ditolak oleh semua agama dan hukum internasional," ujar Hussain, seperti dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (8/2/2014).
Sesaat setelah kejadian, kepolisian Israel langsung angkat bicara. Melalui juru bicaranya, Micky Rosenfeld, aksi penyerangan ini merupakan respons dari lemparan batu yang lebih dahulu dilakukan warga Palestina.
Sebelumnya rakyat Palestina marah terhadap pengumuman oleh Kementerian Perumahan Israel bahwa kementerian tersebut telah menawarkan pembangunan 1.200 rumah di permukiman Yahudi di Jerusalem Timur dan Tepi Barat Sungai Jordan.
Israel melaporkan 800 unit rumah akan dibangun di permukiman di Jerusalem Timur dan sebanyak 400 rumah lagi di Tepi Barat.
Rakyat Palestina mengatakan keputusan tersebut akan membuat goyah perundingan perdamaian yang memang rapuh antara kedua pihak.
Sementara itu, radio resmi Israel melaporkan bentrokan terjadi ketika tentara Israel ingin membubarkan orang Palestina yang melempar batu.
Rakyat Palestina mengingini Jerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka. Namun Israel menyatakan kota tersebut adalah "ibu kota abadi negara Yahudi".
Komentar
Posting Komentar