Wiranto: “Apa Alasan Pemerintah Larang Miss World di Bogor?”
Wiranto menuding, seharusnya Pemerintah bisa memanfaatkan pagelaran Miss World untuk memperkenalkan Indonesia, sebagai tujuan wisata dunia. Pasalnya, acara tersebut disiarkan sekitar 160 negara. Namun bukannya memaksimalkan promosi pariwisata, pemerintah malah sibuk berpikir soal lokasi acara.
“Mengapa pemerintah melarang acara puncaknya di Bogor. Apa bedanya Bali dengan provinsi lain? Pemerintah harusnya bisa menjamin keamanan di manapun. Kalau begitu jangan salahkan kalau dunia hanya mengenal Bali sebagai tujuan wisata di Indonesia,” kata Wiranto, calon presiden RI, usai membuka pembekalan calon legislatif Partai Hanura di Padang, Sumatera Barat, Senin (9/9/2013).
Seperti ramai diberitakan, pemerintah mencabut izin Miss World 2013 digelar di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dan dipindah ke Bali karena alasan keamanan. Pembatalan izin malam final Miss World 2012 di Sentul karena alasan keamanan tersebut disampaikan Menko Kesra Agung Laksono di kediaman Wapres Boediono.
Padahal, kataWiranto, menjadi tuan rumah acara bertaraf internasional seperti Miss World tersebut tidak mudah.
“Banyak negara yang memperebutkan acara tersebut agar bisa terselenggara di negara mereka tetapi tidak berhasil. Kita harusnya bangga, dipercaya dunia internasional dan kita bisa ambil kesempatan ini untuk mendongkrak devisa kita melalui promosi pariwisata,” kata Wiranto.
Wiranto menambahkan masyarakat bisa menilai bagaimana acara Miss World berlangsung. Mulai dari pembukaan yang berlangsung kemarin, hingga acara penutupan pada final nanti.
“Tidak ada yang melanggar etika dan menyalahi undang-undang pornografi seperti yang disebut-sebut sejumlah ormas. Jadi mari sama-sama kita menjaga kondusivitas dan ketertiban dalam negeri,” kata Wiranto.
Catatan saja, untuk mempersiapkan gelaran tersebut panitia Miss World telah melakukan persiapan selama tiga tahun sebelumnya dengan melibatkan berbagai pihak. Rencananya panitia pagelaran akan melakukan pembicaraan kepada pemerintah menganai hal tersebut.
Hary Tanoesoedibjo, sebagai CEO MNC Group penggagas terselenggaranya acara tersebut memastikan tidak akan ada acara yang menampilkan hal-hal di luar norma dan budaya Indonesia.
“Miss World harus mengikuti aturan, adat dan budaya Indonesia. Tidak boleh ada buka-bukaan seperti menggunakan bikini,” kata Hary
Seperti diketahui, gelaran ini adalah yang kali ke-63. Dalam gelaran Miss World para peserta akan diuji kemampuan, kecerdasan, dan kecantikannya. Dalam gelaran tersebut terjadi pro kontra. Menurut Komnas Perempuan acara tersebut adalah tempat bagi para perempuan untuk bersuara untuk perubahan. Selain itu ajang tersebut juga bisa menjadi panggung bagi perempuan yang ingin menampilkan artikulasinya.
OKZ | ATJEHCYBER
Komentar
Posting Komentar