Pemerintah: “Ajang Miss World Dilarang di Luar Pulau Bali!”
Pemerintah akhirnya hanya mengizinkan pelaksanaan ajang Miss World 2013 di Pulau Bali. Malam final ajang kecantikan itu ditolak untuk digelar di Bogor, Jawa Barat.
Menko Kesra Agung Laksono menyatakan, pemerintah memutuskan hanya mengizinkan pelaksanaan Miss World 2013 hanya di Bali saja. Menurut dia, ini merupakan jalan yang terbaik mengingat banyaknya penentangan dari ormas.
"Kita tidak izinkan diadakan di luar Pulau Bali. Bukan (hanya) karena tergantung ormas, kami juga pertimbangkan beberapa hal. Memang itu di Bali yang terbaik," kata Agung saat menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari luar negeri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013).
Dia menegaskan, pemerintah tidak melarang Miss World 2013 digelar. Kontes kecantikan itu tetap berjalan, tetapi hanya boleh di Bali.
"Ya sudah di Bali saja. Apalagi Balinya siap. Apalagi kita akan menghadapi APEC," kata Agung.
Menurut dia, teknis pelaksanaan, prasarana, dan masyarakat Bali siap untuk Miss World. Tapi bukan berarti di tempat lain, seperti Jakarta dan Bogor tidak aman.
"Tidak seperti itu. Karena ini kan waktunya panjang. Saya kira pengamanan di sini maupun di Bali sama saja. Siap siaga," tutup Agung.
Meski demikian, Agung menyatakan, para peserta tidak akan dilarang jika hendak mengunjungi daerah lain di Indonesia. Namun, untuk penyelenggaraan kontes seluruhnya akan dilakukan di Bali.
"Tentu saja kalau dalam kepesertaan Miss World ini ada yang kemudian berkunjung ke obyek-obyek wisata lainnya itu tidak masalah. Seperti berkunjung ke Borobudur, Yogyakarta," ujar Agung.
"Penyelenggaraaan yang dilakukan disesuaikan sedemikian rupa dengan norma-norma, kebudayaan dan adat istiadat ketimuran bangsa Indonesia sehingga penyelenggaraan Miss World ini, acara-acara yang dipandang tidak sesuai dengan norma-norma ketimuran seperti acara yang menggunakan bikini atau pakaian renang itu ditiadakan," imbuh Agung politisi Partai Golkar itu.
Bahkan, sambungnya, panitia diminta untuk mewajibkan peserta mengenakan pakaian daerah Indonesia sebagai ajang pengenalan budaya Indonesia.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan, panitia telah sepakat untuk melakukan penyesuaian terhadap keberatan-keberatan yang muncul di masyarakat terkait penyelenggaraan Miss World sehingga pihaknya menilai tidak ada alasan untuk melarang penyelenggaraannya.
"Yang selalu jadi persoalan adalah baju renang yang two pieces atau bikini yang disyaratkan di negara-negara lain tapi sekarang terbalik, panitianya mensyaratkan tidak ada itu. Malah peserta akan diminta untuk menggunakan baju daerah," tukas Sapta.
ANTARA | ATJEHCYBER
Komentar
Posting Komentar