Soal Palestina, Jokowi Terancam dijebak Konspirasi Zionis Yahudi Internasional
Pernyataan sikap politik internasional Joko Widodo mendukung kemerdekaan dan membuka hubungan diplomatik serta Kedutaan Besar di Palestina, Jokowi dinilai berpotensi dizalimi konspirasi zionisme Yahudi internasional.
Pasalnya, mereka tak menginginkan kemerdekaan Palestina sepenuhnya dan terciptanya perdamaian di Timur Tengah.
Direktur Eksekutif Pusaka Trisakti Fahmi Habsy, Rabu (26/6), mengungkapkan jaringan Zionisme Yahudi internasional dan antek-anteknya berpotensi menghentikan kemenangan dan menggagalkan Jokowi sebagai presiden 2014 dengan segala cara dan tipu muslihat.
"Dalam sejarah kepemimpinan bangsa Indonesia pasca-Soekarno, baru Jokowi saja yang berani mengambil peran aktif untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah, dengan terang-terangan membuka hubungan diplomatik dengan Palestina apakah nanti di Gaza atau Ramallah," ujar Fahmi Habsy.
Fahmi mengungkapkan, jaringan zionisme Yahudi internasional berpotensi menghentikan kemenangan Jokowi. Bahkan, menggagalkan Jokowi sebagai presiden 2014 dengan segala cara.
Ia menjelaskan bertahun-tahun konspirasi zionisme internasional “memaku” dan mencegah Indonesia untuk tidak membuka perwakilan diplomatik terhadap Palestina.
Hal itu dikarenakan, ketakutan pengaruh geopolitik Indonesia sebagai negara dengan penduduk umat Islam terbesar di dunia, akan menstimulasi gelombang dukungan negara-negara Asia dan negara Islam lainnya mendukung perjuangan rakyat Palestina. Serta mendesak Israel menerima kesepakatan perdamaian tanpa syarat.
"Jadi pilihan kita saat ini ikut terjebak dalam permainan tingkat tinggi konspirasi zionis internasional, atau melakukan langkah sekecil apapun untuk memenangkan Jokowi sebagai presiden 2014 untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan perdamaian timur Tengah," kata Fahmi yang juga deklarator Pro-Jokowi (Projo).
Karena mereka ketakutan pengaruh geopolitik Indonesia sebagai negara dengan penduduk umat Islam terbesar di dunia akan menstimulasi gelombang dukungan negara Asia dan negara Islam lainnya. Sehingga mendukung perjuangan rakyat Palestina dan mendesak Israel menerima kesepakatan perdamaian tanpa syarat.
Menurut Fahmi, penjajahan dan perampasan tanah rakyat Palestina tidaklah sekedar menimpa umat Islamnya saja.
"Tapi juga penzaliman penduduk Palestina yang beragama Kristen Orthodox, Katolik atau Koptik karena di sana tempat suci bagi agama-agama samawi," ungkap Fahmi. (*pressRealease)
Komentar
Posting Komentar