Misteri Ambulance Tak Berperikemanusiaan di Lampung
Sopir Ambulans BE-2472-AY Tidak Berperikemanusiaan |
Seorang pria lanjut usia diletakkan begitu saja di sebuah gardu di Sukadanaham, Bandarlampung. Menurut saksi mata, ambulans pelat merah yang telah meninggalkan orang tua yang akhirnya meninggal dunia tersebut bernomor polisi BE-2472-AY.
Namun, hingga kini keberadaan mobil ambulans tersebut masih misterius. Direktur Rumah Sakit Umum Abdul Muluk (RSUAM) Torry Duet Irianto membantah bahwa ambulan itu milik RSUAM.
“Itu bukan ambulan milik kita, itu milik Kota (RSUD Kota Bandar Lampung), kan huruf belakang plat nomornya AY,” katanya ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (22/1/2014).
Lebih lanjut Torry mengatakan, perbuatan itu jelas-jelas tidak manusiawi. “Seharusnya, kita sebagai manusia, apalagi petugas kesehatan, seharusnya bertindak manusiawi, jangan seperti binatang,” jelasnya.
Walikota Bandar Lampung, Herman HN juga menyatakan hal yang sama menyangkal mobil ambulans tersebut merupakan mobil operasional Rumah Sakit Umum Daerah A. Dadi Tjokrodipo (RSUDDT) Kota Bandar Lampung.
"Enggak mungkin itu, bukan ambulans kota," kata Herman, Kamis (23/1) saat ditemui usai acara penyerahan bantuan 20 kapal ketinting kepada 20 KUB di TPI Lempasing.
Menurut Herman, dirinya tidak pernah memerintahkan pejabatnya atau stafnya untuk melakukan tindakan yang tidak ada prikemanusiaan tersebut. Apabila ada pejabatnya yang melakukan hal tersebut, Herman akan memberikan sanksi tegas.
"Saya langsung berhentikan pejabat saya itu. Ya apa untungnya ngebuang warga seperti itu," katanya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bandar Lampung Zubaidi Thoib mengatakan, berdasarkan data aset Pemkot untuk kendaraan, memang ada banyak kendaraan operasional seperti ambulans ini.
Namun berdasarkan data aset kendaraan yang ada, mobil ambulans bernopol BE 2472 AY tidak ada, namun yang bernopol BE 2472 AZ memang ada.
"Kalau yang BE 2472 AY, belum ada, tapi kalau yang dibelakangnya berbeda ada, yakni BE 2472 AZ. Itu mobil ambulans milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung untuk operasional di rumah sakit kota jenis minibus Suzuki APV," kata Zubaidi.
Kronologis peristiwa, menurut saksi mata kejadian, kakek yang tidak bisa berbicara tersebut, ditinggalkan di Jalan Raden Imba Kesuma, Sukadanaham, oleh pengendara mobil ambulan berplat merah dengan nomor polisi BE-2472-AY, Senin (20/1/2014) sore.
Dengan napas tersengal-sengal, pria tua itu meringkuk sambil menatap langit-langit gardu dengan pandangan kosong. Di tangannya masih menempel beberapa perban yang menutupi bekas luka infusan.
Setelah wartawan ramai berkumpul, barulah datang kepala lingkungan setempat yang langsung menghubungi pihak kelurahan dan kecamatan. Setelah setengah jam menunggu, akhirnya Camat Tanjung Karang Barat Nurzuraidawati beserta beberapa staf kecamatan dan lurah Sukadanaham datang.
Nurzuraidawati mengaku baru mengetahui ada pria yang tergeletak di gardu, kemarin. Dia merasa sangat prihatin dengan kondisi pria itu.
“Masih banyak bekas infusan. Seperti binatang saja digeletakkan begitu, padahal dia masih bernyawa. Sungguh tidak ada perikemanusiaan,” ujar dia. Nurzuraidawati bersama beberapa stafnya langsung membawa kakek itu ke Rumah Sakit Umum Daerah A. Dadi Tjokridipo Bandar Lampung.
Menurut dia, jalur Sukadanaham tergolong sepi dan tidak terlalu banyak dilalui warga karena hanya menjadi jalur alternatif. Kondisi ini kemungkinan dimanfaatkan orang-orang tidak bertanggung jawab untuk beraksi
Lalu oleh Camat TKB, kakek malang itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Bandar Lampung. (trb/lmpco)
Komentar
Posting Komentar