Akhirnya, Ariel Sharon Meregang Nyawa!
Patung Ariel Sharon yang diciptakan seniman Israel |
Setelah mengalami koma bertahun-tahun, Mantan Perdana Menteri Israel dan juga pembantai kaum muslim Palestina, Ariel Sharon akhirnya meregang nyawa, pada Sabtu (11/1/2014).
"Sharon meninggal dunia pada usia 85 tahun setelah berada dalam keadaan koma selama delapan tahun," Demikian tulis BBC, 11 Januari 2014.
Sharon mengalami serangan stroke pada 2005 dan 2006 di tengah puncak kekuasaan politiknya. Sejak serangan itu ia berada dalam keadaan koma. Kondisinya belakangan dinyatakan sangat kritis sebelum dinyatakan meninggal, pada Sabtu (11/01). Ariel Sharon dirawat di Pusat Medis Sheba di luar kota Tel Aviv.
Seperti dikutip The Times of Israel, Sabtu (11/1), tim dokter menyatakan mantan pembantai umat muslim Palestina ini, mengalami gagal ginjal dan infeksi darah. "Jiwa dia sudah kritis, nyawanya terancam," kata para dokter di rumah sakit Sheba Medical Center tempat Sharon dirawat.
Pada Kamis lalu, tim dokter yang merawat mantan perdana menteri itu mengatakan bahwa kondisinya memburuk setelah sejumlah organ penting gagal berfungsi.
Mantan jenderal dan tokoh sayap kanan ini menjabat sebagai perdana menteri Israel pada 2001. Sharon juga pernah menjadi pemimpin Likud, partai terbesar dalam koalisi pemerintah di parlemen Israel, Knesset. Dia kemudian dilaporkan mengundurkan diri dari partai tersebut pada 21 November 2005, dan mendirikan partai baru, Kadima.
Ariel Sharon |
Selama tiga puluh tahun, Sharon bertugas sebagai anggota Angkatan Bersenjata Israel, dengan pangkat tertingginya sebagai Mayor Jenderal.
Dia menjadi terkenal di Israel setelah keterlibatannya dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan Perang Yom Kippur pada tahun 1973.
Sharon juga bertanggung jawab atas tragedi pembantaian Qibya pada 13 Oktober 1953 silam, di mana sebanyak 96 orang Palestina dibunuh oleh Unit 101 Israel yang dipimpinnya.
Selain itu dia juga mengambil andil besar dalam pembantaian Sabra dan Shatila di Lebanon pada tahun 1982. Dalam pembantaian biadab itu, terdapat antara 3.000 hingga 3.500 yang terbunuh.
Karena kekejamannya itulah maka orang-orang Palestina menjuluki Sharon sebagai 'The Butcher of Shabra Shatila' atau 'Sang Penjagal Shabra-Shatila' atau “Si Tukang Jagal dari Beirut”.
Tak berhenti sampai di situ, pada tahun 2000-2002, Sharon juga telah membunuh lebih dari 9000 warga Palestina saat perlawanan Intifadha Pertama. Selain itu, dia juga pernah membuat kekacauan di dalam masjid kebanggaan Umat Islam, Masjid Al-Aqsa.
Dengan sederet kejahatan dan kebiadaban yang telah dia lakukan terhadap Kaum Muslimin semasa hidupnya, tidak mengherankan bila di Gaza, rakyat Palestina justru dikabarkan bergembira atas berita kematian Sharon ini.
Seorang juru bicara pejuang Hamas Palestina, Sami Abu Zurhi menyampaikan, “Rakyat kami hari ini merasakan kebahagiaan luar biasa atas kematian dan kepergian penjahat ini, yang tangannya berlumuran darah rakyat kami dan darah para pemimpin kami di sini dan di pengasingan.”
Komentar
Posting Komentar