Salut! Masjid Inggris Didemo, Jamaah Tawari Demonstran Teh, Biskuit dan Main Bola
Masjid di York, Inggris memiliki cara ampuh untuk meredam kemarahan sentimen anti-Islam. Mereka dipuji karena melayani teh dan biskuit bagi pendukung Liga Pertahanan Inggris (EDL) yang ingin mengatur demonstrasi di masjid.
Kasus pembunuhan sadis yang menimpa seorang tentara Inggris, Lee Rigby, di jalanan Kota Woolwich, London menimbulkan kemarahan warga. Juga melecut sentimen anti-Islam, yang ditunjukkan salah satunya melalui aksi demonstrasi massa English Defense League (EDL), ke sejumlah masjid. Tak terkecuali ke Masjid York.
Namun, alih-alih menanggapi dengan kemarahan atau kekhawatiran berlebih, para jemaah masjid kecil itu berkumpul, menyambut para demonstran dengan senyuman tulus. Termasuk seorang anak kecil yang membawa poster bertuliskan, "Masjid York mengucapkan selamat datang pada siapapun yang mengutuk kekerasan ekstrem."
Jemaah masjid juga menyediakan teh, biskuit krim custard untuk para demonstran. Massa yang protes diundang masuk. Setelah berdialog 30-40 menit, pihak LED akhirnya memenuhi undangan tersebut.
***
Cerita itu bermula saat sekitar enam orang muncul untuk memprotes masjid di Bull Lane, York, Ahad lalu. Namun, pihak masjid justru mengundang mereka masuk ke dalam kompleks masjid untuk bermain sepakbola dengan jamaah. Sekitar 100 jamaah datang ke masjid tersebut setelah mengetahui rencana demo EDL.
Seperti dilaporkan Guardian, yang dilansir kembali oleh CBC News, Rabu (29/5/2013), ketegangan sontak mengendur kala itu. Bahkan potensi bentrok yang dikhawatirkan, berujung pada pertandingan persahabatan, jemaah masjid dan para demonstran main bola bareng. Sungguh indah!
Salah satu demonstran, Leanne Staven mengatakan, massa LED datang tidak untuk bikin masalah, hanya untuk menyampaikan aspirasi.
"Mengenai apa yang terjadi pada tentara di Woolwich, harus ada larangan bagi orang untuk mempelajari perilaku ekstremis," kata dia.
Jemaah Masjid York pun sepakat. "Ada banyak aliran politik dalam Islam. Tak sepatutnya menyalahkan semua muslim untuk apa yang dilakukan satu atau dua oknum," kata Ismail Miah, pemimpin masjid.
Ia pun mengecam perbuatan sadis yang dilakukan dua pemuda terhadap seorang tentara yang tidak memanggul senjata. "Apa yang pelaku lakukan di London adalah tanggung jawab mereka. Sejatinya tak ada alasan pembenaran dalam pandangan Islam."
Saat pesan protes yang dilayangkan EDL sampai pada para jemaah, alih-alih tersinggung, orang yang dituakan, sekaligus dosen University of York , Mohamed El-Gomati, menyerukan dialog.
"Kami, umat muslim, telah mengutuk pembunuhan sadis itu, dengan kalimat yang paling keras. Semua orang yang berpikiran waras di Britania Raya pasti marah, namun tak sepantasnya kemarahan itu dilampiaskan pada tetangga Anda, pada orang lain," kata dia, bijak. "Kemarahan itu sepatutnya ditujukan pada pelaku."
Mohamed El-Gomati menambahkan, pihaknya mengundang para demonstran untuk duduk bersama, membuka dialog. "Sebab, orang yang duduk bersama akan bisa saling bertukar pikiran, ketimbang saling berteriak dari kejauhan dan tak mendengar apa yang dikatakan lawan bicara."
Menuai Pujian
Sikap keterbukaan jemaah Masjid York mendapat dukungan dari tokoh lintas agama. Salah satunya pendeta Tim Jones, yang ada di masjid saat demonstrasi terjadi. "Saya pikir dunia bisa memetik pelajaran berharga dari apa yang terjadi di luar masjid kecil yang sama sekali tak megah itu," kata dia, terharu.
Pelajaran berharga itu adalah tentang damai, dialog, dan untuk saling mendengarkan satu sama lain. Untuk membuka diri.
Uskup Agung York, John Sentamu mengatakan respon masjid tersebut sebagai hal yang fantastis. "Teh, biskuit, dan sepakbola merupakan hal luar biasa dan kombinasi di Yorkshire yang biasanya dapat meredam permusuhan dan pandangan ekstremis," ujarnya dikutip BBC.
Pastor Tim Jones yang pergi ke masjid Bull Lane tersebut mengatakan orang-orang di masjid merupakan warga yang cerdas dan penuh kasih sayang. "Saya pikir ini telah menunjukkan sejauh mana orang-orang itu memiliki keberanian baik fisik maupun moral," ujarnya.
Menurut dia, dunia bisa belajar dari apa yang terjadi di luar masjid tersebut. Sementara itu, anggota dewan Hull Road, Neil Barnes mengatakan kejadian tersebut merupakan momen yang membanggakan bagi York.
"Saya tidak akan pernah melupakan hari itu, Masjid York yang menangani kemarahan dan kebencian dengan kedamaian dan kehangatan," ujarnya.
"Dan, saya tidak akan melupakan melihat warga Muslim memberi teh dan biskuit bagi pengunjuk rasa dengan ketulusan," katanya lagi menambahkan.
Kekhawatiran atas demontrasi ada setelah EDL divisi Scarborugh di York memposting pesan di halaman Facebook yang menyerukan pendukungnya berkumpul di luar masjid.
"Kami kedatangan beberapa orang untuk memprotes tetapi ketika mereka datang, beberapa anggota masjid menemui dan mengobrol dengan mereka," ujarnya.
Kemudian, dia mengatakan beberapa orang membawa cangkir teh dan biskuit. "Mereka berbicara selama 30 atau 40 menit, kemudian mereka masuk, ini adalah hal yang benar-benar indah," ungkapnya.
(*/cnn/guardian/rol/L6)
Komentar
Posting Komentar